welcome to my blog

Kepada semuanya yang membuka blog ku selamat datang.
Karena ini adalah blog pertamaku jadi mohon komentar dan sara nnya untuk memperbaiki segala sesuatu yang kurang dalam blog ini dan selamat menikmati blog ini. Terimakasih

Friday, December 3, 2010

Kerajaan majapahit under cover

Tulisan ini saya ambil dari 
http://danish56.blogspot.com/2010/11/fakta-fakta-tersembunyi-dari-kerajaan.html
hanya sekedar membantu publikasi sejarah yang sebenarnya dan tak ada yang saya rubah sedikitpun isinya.
terimaksih kepada sang penulis yang mau menulis tentang kebenaran sejarah yang elah lama di kubur oleh belanda



Fakta - Fakta Tersembunyi Dari Kerajaan Majapahit


Seorang sejarawan pernah berujar bahwa sejarah itu adalah versi atau sudut pandang orang yang membuatnya. Versi ini sangat tergantung dengan niat atau motivasisi pembuatnya. Barangkali ini pula yang terjadi dengan Majapahit, sebuah kerajaan maha besar masa lampau yang pernah ada di negara yang kini disebut Indonesia. Kekuasaannya membentang luas hingga mencakup sebagian besar negara yang kini dikenal sebagai Asia Tenggara.

Namun demikian, ada sesuatu yang ‘terasa aneh’ menyangkut kerajaan yang puing-puing peninggalan kebesaran masa lalunya masih dapat ditemukan di kawasan Trowulan Mojokerto ini. Sejak memasuki Sekolah Dasar, kita sudah disuguhi pemahaman bahwa Majapahit adalah sebuah kerajaan Hindu terbesar yang pernah ada dalam sejarah masa lalu kepulauan Nusantra yang kini dkenal Indonesia. Inilah sesuatu yang terasa aneh tersebut. Pemahaman sejarah tersebut seakan melupakan beragam bukti arkeologis, sosiologis dan antropologis yang berkaitan dengan Majapahit yang jika dicerna dan dipahami secara ‘jujur’ akan mengungkapkan fakta yang mengejutkan sekaligus juga mematahkan pemahaman yang sudah berkembang selama ini dalam khazanah sejarah masyarakat Nusantara.


‘Kegelisahan’ semacam inilah yang mungkin memotivasi Tim Kajian Kesultanan Majapahit dari Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) Pengurus Daerah Muhammadiyah Yogyakarta untuk melakukan kajian ulang terhadap sejarah Majapahit. Setelah sekian lama berkutat dengan beragam fakta-data arkeologis, sosiologis dan antropolis, maka Tim kemudian menerbitkannya dalam sebuah buku awal berjudul ‘Kesultanan Majapahit, Fakta Sejarah Yang Tersembunyi’.
Buku ini hingga saat ini masih diterbitkan terbatas, terutama menyongsong Muktamar Satu Abad Muhammadiyah di Yogyakarta beberapa waktu yang lalu. Sejarah Majapahit yang dikenal selama ini di kalangan masyarakat adalah sejarah yang disesuaikan untuk kepentingan penjajah (Belanda) yang ingin terus bercokol di kepulauan Nusantara.
Akibatnya, sejarah masa lampau yang berkaitan dengan kawasan ini dibuat untuk kepentingan tersebut. Hal ini dapat pula dianalogikan dengan sejarah mengenai PKI. Sejarah berkaitan dengan partai komunis ini yang dibuat dimasa Orde Baru tentu berbeda dengan sejarah PKI yang dibuat di era Orde Lama dan bahkan era reformasi saat ini. Hal ini karena berkaitan dengan kepentingan masing-masing dalam membuat sejarah tersebut.
Dalam konteks Majapahit, Belanda berkepentingan untuk menguasai Nusantara yang mayoritas penduduknya adalah muslim. Untuk itu, diciptakanlah pemahaman bahwa Majapahit yang menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia adalah kerajaan Hindu dan Islam masuk ke Nusantara belakangan dengan mendobrak tatanan yang sudah berkembang dan ada dalam masyarakat.

Apa yang diungkapkan oleh buku ini tentu memiliki bukti berupa fakta dan data yang selama ini tersembunyi atau sengaja disembunyikan. Beberapa fakta dan data yang menguatkan keyakinan bahwa kerajaan Majpahit sesungguhnya adalah kerajaan Islam atau Kesultanan Majapahit adalah sebagai berikut:

1. Ditemukan atau adanya koin-koin emas Majapahit yang bertuliskan kata-kata ‘La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah’. Koin semacam ini dapat ditemukan dalam Museum Majapahit di kawasan Trowulan Mojokerto Jawa Timur. Koin adalah alat pembayaran resmi yang berlaku di sebuah wilayah kerajaan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sangat tidak mungkin sebuah kerajaan Hindu memiliki alat pembayaran resmi berupa koin emas bertuliskan kata-kata Tauhid.


2. Pada batu nisan Syeikh Maulana Malik Ibrahim yang selama ini dikenal sebagai Wali pertama dalam sistem Wali Songo yang menyebarkan Islam di Tanah Jawa terdapat tulisan yang menyatakan bahwa beliau adalah Qadhi atau hakim agama Islam kerajaan Majapahit. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Agama Islam adalah agama resmi yang dianut oleh Majapahit karena memiliki Qadhi yang dalam sebuah kerajaan berperan sebagai hakim agama dan penasehat bidang agama bagi sebuah kesultanan atau kerajaan Islam.

3. Pada lambang Majapahit yang berupa delapan sinar matahari terdapat beberapa tulisan Arab, yaitu shifat, asma, ma’rifat, Adam, Muhammad, Allah, tauhid dan dzat. Kata-kata yang beraksara Arab ini terdapat di antara sinar-sinar matahari yang ada pada lambang Majapahit ini.
Untuk lebih mendekatkan pemahaman mengenai lambang Majapahit ini, maka dapat dilihat pada logo Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, atau dapat pula dilihat pada logo yang digunakan Muhammadiyah. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Majapahit sesungguhnya adalah Kerajaan Islam atau Kesultanan Islam karena menggunakan logo resmi yang memakai simbol-simbol Islam.

4. Pendiri Majapahit, Raden Wijaya, adalah seorang muslim. Hal ini karena Raden Wijaya merupakan cucu dari Raja Sunda, Prabu Guru Dharmasiksa yang sekaligus juga ulama Islam Pasundan yang mengajarkan hidup prihatin layaknya ajaran-ajaran sufi, sedangkan neneknya adalah seorang muslimah, keturunan dari penguasa Sriwijaya. Meskipun bergelar Kertarajasa Jayawardhana yang sangat bernuasa Hindu karena menggunakan bahasa Sanskerta, tetapi bukan lantas menjadi justifikasi bahwa beliau adalah seorang penganut Hindu.
Bahasa Sanskerta di masa lalu lazim digunakan untuk memberi penghormatan yang tinggi kepada seseorang, apalagi seorang raja. Gelar seperti inipun hingga saat ini masih digunakan oleh para raja muslim Jawa, seperti Hamengku Buwono dan Paku Alam Yogyakarta serta Paku Buwono di Solo.
Di samping itu, Gajah Mada yang menjadi Patih Majapahit yang sangat terkenal terutama karena Sumpah Palapanya ternyata adalah seorang muslim. Hal ini karena nama aslinya adalah Gaj Ahmada, seorang ulama Islam yang mengabdikan kemampuannya dengan menjadi Patih di Kerajaan Majapahit. Hanya saja, untuk lebih memudahkan penyebutan yang biasanya berlaku dalam masyarakat Jawa, maka digunakan Gajahmada saja. Dengan demikian, penulisanGajah Mada yang benar adalah Gajahmada dan bukan ‘Gajah Mada’.
Pada nisan makam Gajahmada di Mojokerto pun terdapat tulisan ‘LaIlaha Illallah Muhammad Rasulullah’ yang menunjukkan bahwa Patih yang biasa dikenal masyarakat sebagai Syeikh Mada setelah pengunduran dirinya sebagai Patih Majapatih ini adalah seorang muslim.

5. Jika fakta-fakta di atas masih berkaitan dengan internal Majapahit, maka fakta-fakta berikut berhubungan dengan sejarah dunia secara global. Sebagaimana diketahui bahwa 1253 M, tentara Mongol dibawah pimpinan Hulagu Khan menyerbu Baghdad. Akibatnya, Timur Tengah berada dalam situasi yang berkecamuk dan terjebak dalam kondisi konflik yang tidak menentu.
Dampak selanjutnya adalah terjadinya eksodus besar-besaran kaum muslim dari TimurTengah, terutama para keturunan Nabi yang biasa dikenal dengan‘Allawiyah. Kelompok ini sebagian besar menuju kawasan Nuswantara (Nusantara) yang memang dikenal memiliki tempat-tempat yang eksotis dan kaya dengan sumberdaya alam dan kemudian menetap dan beranak pinak di tempat ini. Dari keturunan pada pendatang inilah sebagian besar penguasa beragam kerajaanNusantara berasal, tanpa terkecuali Majapahit.

Inilah beberapa bukti dari fakta dan data yang mengungkapkan bahwa sesungguhnya Majapahit adalah Kesultanan Islam yang berkuasa di sebagian besar kawasan yang kini dikenal sebagai Asia Tenggara ini. Sekali lagi terbukti bahwa sejarah itu adalah versi, tergantung untuk apa sejarahitu dibuat dan tentunya terkandung di dalamnya beragam kepentingan.Wallahu A’lam Bishshawab. Hanya Tuhan Yang Maha MEngetahui .... [sejarah-kompasiana]

3 comments:

Anonymous said...

Posting lama banget, tapi gak apa-apa ya...

Banyak sekali versi sejarah tentang Majapahit ini; termasuk insiden Bubat (tau kan?), banyaaak banget versinya, ada yang bilang begini, ada yang bilang begitu, ada lagi yang bilang bukan begini bukan begitu... waaa jadi yang mana yang benernya nih?

Menurut saya, sejarah Majapahit yang paling banyak beredar saat ini, kesimpulannya adalah, mengagung-agungkan etnis Jawa. Ya, karena etnis utama kerajaan Majapahit itu kan etnis Jawa. Jadi untuk membuat seolah-olah bahwa etnis Jawa ini adalah etnis yang paling unggul di Nusantara; dan untuk membuat seolah-olah bahwa Nusantara ini adalah milik etnis Jawa; karena semuanya berawal dari sejarah Majapahit tersebut, Hayam Wuruk, Gajah Mada, Nagarakertagama, Empu Prapanca, dll. Lha, kalo begitu, ya gak bisa dong, Nusantara ini kan bukan hanya etnis Jawa saja? Itu sama aja dengan fasismenya si Hitler waktu di Eropa dulu?

Kita tidak bisa menuduh semua etnis Jawa lah yang membuat versi sejarah Majapahit tersebut. Karena kita tidak tahu siapa sebenarnya orang yang membuat versi sejarah tersebut. Mungkin orang ini, mungkin orang itu, kita tidak tahu.

Tapi yang terpenting sekarang adalah, kita berbuat baik saja.

Anonymous said...

Posting lama banget, tapi gak apa-apa ya...

Banyak sekali versi sejarah tentang Majapahit ini; termasuk insiden Bubat (tau kan?), banyaaak banget versinya, ada yang bilang begini, ada yang bilang begitu, ada lagi yang bilang bukan begini bukan begitu... waaa jadi yang mana yang benernya nih?

Menurut saya, sejarah Majapahit yang paling banyak beredar saat ini, kesimpulannya adalah, mengagung-agungkan etnis Jawa. Ya, karena etnis utama kerajaan Majapahit itu kan etnis Jawa. Jadi untuk membuat seolah-olah bahwa etnis Jawa ini adalah etnis yang paling unggul di Nusantara; dan untuk membuat seolah-olah bahwa Nusantara ini adalah milik etnis Jawa; karena semuanya berawal dari sejarah Majapahit tersebut, Hayam Wuruk, Gajah Mada, Nagarakertagama, Empu Prapanca, dll. Lha, kalo begitu, ya gak bisa dong, Nusantara ini kan bukan hanya etnis Jawa saja? Itu sama aja dengan fasismenya si Hitler waktu di Eropa dulu?

Kita tidak bisa menuduh semua etnis Jawa lah yang membuat versi sejarah Majapahit tersebut. Karena kita tidak tahu siapa sebenarnya orang yang membuat versi sejarah tersebut. Mungkin orang ini, mungkin orang itu, kita tidak tahu.

Tapi yang terpenting sekarang adalah, kita berbuat baik saja.Posting lama banget, tapi gak apa-apa ya...

Banyak sekali versi sejarah tentang Majapahit ini; termasuk insiden Bubat (tau kan?), banyaaak banget versinya, ada yang bilang begini, ada yang bilang begitu, ada lagi yang bilang bukan begini bukan begitu... waaa jadi yang mana yang benernya nih?

Menurut saya, sejarah Majapahit yang paling banyak beredar saat ini, kesimpulannya adalah, mengagung-agungkan etnis Jawa. Ya, karena etnis utama kerajaan Majapahit itu kan etnis Jawa. Jadi untuk membuat seolah-olah bahwa etnis Jawa ini adalah etnis yang paling unggul di Nusantara; dan untuk membuat seolah-olah bahwa Nusantara ini adalah milik etnis Jawa; karena semuanya berawal dari sejarah Majapahit tersebut, Hayam Wuruk, Gajah Mada, Nagarakertagama, Empu Prapanca, dll. Lha, kalo begitu, ya gak bisa dong, Nusantara ini kan bukan hanya etnis Jawa saja? Itu sama aja dengan fasismenya si Hitler waktu di Eropa dulu?

Kita tidak bisa menuduh semua etnis Jawa lah yang membuat versi sejarah Majapahit tersebut. Karena kita tidak tahu siapa sebenarnya orang yang membuat versi sejarah tersebut. Mungkin orang ini, mungkin orang itu, kita tidak tahu.

Tapi yang terpenting sekarang adalah, kita berbuat baik saja.

Anonymous said...

Jadi kesimpulannya, memang kita tidak boleh benar-benar percaya dengan sejarah yang banyak beredar saat ini.